Sungai Sarawak

Sungai Sarawak

Sungai Sarawak

Slide # 2

Slide # 2

Far far away, behind the word mountains, far from the countries Vokalia and Consonantia, there live the blind texts Read More

Slide # 3

Slide # 3

Far far away, behind the word mountains, far from the countries Vokalia and Consonantia, there live the blind texts Read More

Slide # 4

Slide # 4

Far far away, behind the word mountains, far from the countries Vokalia and Consonantia, there live the blind texts Read More

Slide # 5

Slide # 5

Far far away, behind the word mountains, far from the countries Vokalia and Consonantia, there live the blind texts Read More

Wednesday, November 3, 2010

TEROWONG USIA

BERLARI menerjah waktu
untuk ke terminal senja
kulintasi dinding masa
dihiasi mural kehidupan
sepanjang laluan
percikan kenangan
mendenyari nubari

larianku semakin pantas
menerjah terowong usia
ada hasrat tersekat
ada mimpi tersembunyi
ada kesal dipintal
ada lagu membenih pilu

malam pernah kecundang
dicurangi bulan
ditinggal bintang
diperdaya cahaya
kegelapan mencekam
namun malam teruskan jua
langkah menuju pagi

lantas tak perlu kusesali sendu
yang berbisik tentang masa lalu
jika senja yang kujumpa
terus bercerita tentang ujana
di hujung peta usia

aku ingin terus berlari
meredah terowong usia ini
biar kusisir tepian kehidupan
biar kucanai warna pesona
agar dapat kusunggingkan mimpi
menjadi prasasti
menghiasi galeri
abadi di hati.

1 November 2010

8 comments:

CT said...

Thanks for sharing...sedih pulak bila baca:(

Penabahari said...

Salam CT...saja nak layan ilham yg datang. Thanks.

fauzi rashid said...

salam...
membaca terowong usiamu yang kreatif
puisi yang mempunyai flow yang baik...

muhd amin said...

usia semakin meningkat. sisa-sisa usia yang ada haruslah diisi dengan amalan-amalan....serono rasanya apabila mengimbas kenangan silam.

Penabahari said...

Benar sdrku Muhd Amin. Semoga kita sama-sama dapat memperteguhkan iman dan mengisi usia yg ada dengan kebaikan jua.
Kenangan silam adalah harta yg sangat berniali yg ingin terus kita berpegang padanya.

Penabahari said...

Salam sdr Faziz ar,
terima kasih atas kata-kata yg menyenangkan. Saya amat menghargainya.

Henry Joseph said...

Sudah lama saya meninggalkan dunia puisi. Tetapi hari ini berpeluang melewati perkarangan blog ini maka saya terus berhenti sejenak. Meskipun saya dari sekolah aliran Inggeris, minat membaca puisi dalam Bahasa Melayu adalah salah satu daripada minat saya.

Pastinya satu hari nanti saya akan melewati ruangan ini lagi untuk membaca puisi-puisi yang lain.

Sehingga bertemu lagi salam buat pengarangnya.

Penabahari said...

Sdr Henry, terima kasih keran singgah di laman ini. Saya pasti menanti kehadiran sdr. Saya juga ingin sekali melihat puisi hidup kembali di dalam diri sdr.