Barangkali aku kurang mengerti naluri insani di hujung disember indah segala mimpi merobah diri ketika malam hampir hilang ketika januari lahir kembali
setelah bernoktah disember berbicara hedonis setia "kita sudah punya masa muka berdansalah untuknya" sanat baru ditatah indah menjadi arca cita pameran di pentas hedonisme
pagi di laman kota sepasang remaja terlena semalaman berpesta dimabuki arak tanpa jenama menanti sanat yang tiba
dari kamarku ini kulihat januari kembali tanpa mimpi fantasi hanya deretan realiti berkota di jiwa menuntut bijaksana
kususun aksara menjadi kata-kata kutatah menjadi puisi -elegi januari belasungkawa cita-cita bijaksana terlena januari ditinggal sepi.
11 Januari 2010 ( diterbit di akhbar Utusan Borneo, 3 Januari 2011)