ALAM berwajah cerah
menatap bulan kedua
hadir bersama janji
menghijau langit hitam
Sesekali guruh bisu
meraungkan resah lelah
langit hitam pasrah
diselimuti awan pincang
Malam sudah menegerti
bahasa cinta bulan kedua
didakap awan jalang
bumi semakin rawan
Bulan kedua citra cinta
bertunjang kata nyata
alam yang kian tua
dirasuk malam gila
Malam berbulan dua
laut gelora langit terluka
bintang bertandang di ruang alpa
langit didera sengketa lama.
5 Januari 2007
3 comments:
Sajaknya makin magik gitu... Teruslah mengalir Tuan Pharo.
Puisi tok penuh simbolik bang....salute........
sdr Yusuf,
belajar magik dari tuan.
Anon,
kehidupan penuh simbolik...
Post a Comment