jiwa bangsa perkasa
membangun menjadi lingua franca
menenun pekerti budi
membentuk unggul pertiwi
berteraskan jati diri
Tujuh abad tanah keramat ini
diasak hambatan kaula berwajah karnivor
dititik noktah getir hitam
menyusun sejarah berpaksikan darah
melahir benih ketiadaan maruah
kematian jiwa merdeka
kegersangan rasa bangga
meninggalkan generasi tanpa peribadi
Lewat musim sejarah parah
terdengar suara dari kamar utama
membenci jiwa bangsa
membunuh cinta pendeta
atas ketentuan ideologi ekonomis
membina jambatan di awangan
Telah begitu asingkah lidahmu
menuturi bahasa leluhur
berbicara di pentas dunia
dengan irama lama
atau kitakah yang sudah hilang kejaguhan
untuk berdiri menjunjung pertiwi ?
Kembalilah menjadi lelaki
membina baluarti di perbatasan diri
di tanganmu terletak sakti
memulih santun lidah
menyubur jiwa yang terdera
bangunkan monumen itu
supaya esok bila malammu sudah kelam
masih ada mimpi
yang menyolek memori
bukan igauan yang menghantui tidurmu.
18-20 Januari 2007
Dango Lazuardi.
0 comments:
Post a Comment