KOTA FATA MORGANA
Di penghujung siang kota Margherita
hujan berhenti membasahi
detik bahari menghampiri
pelangi di langit kirmizi
melengkung menjadi gapura
menghiasi laman dan zaman
Di kota ini kutemui segala
tercipta bersandarkan kata
kucari kesturi
untuk kuhidu harumnya
di batas kota seribu cerita
Di pavilion kota
kutemui mural manusia terdera
antara ribuan wajah
merekah, berdarah dan yang pasrah
kaligrafi insani lakaran nurani
dengan kata-kata tak terucap
hanya garis-garis yang tak pasti
dan noktah yang payah
Di bawah sinar lembayung senja
langit magenta dan lengkungan gapura dusta
bediri monumen agung
mahakarya pujangga kota
arca laksamana bijaksana
membangun susun kota
menjadi taman seribu zaman
Di batas kota metropolitan
di bawah lengkungan bianglala puspawarna
tanahnya kian kerung
bukitnya makin rompong
sungainya mengalir serong
rimba sirna suara
ada mergastua terdera di penjara
ada pujangga terlena didakap alpa
Jadilah kota ini syurgaloka pariwisata
tempat menonton sandiwara cinta Margherita
dan kita pelakon di atas pentas astakona
besuara tanpa bahasa
berbahasa tanpa suara
Pelangi di batas kota
adalah cerita keindahan taman
rama-rama dan kuntuman bunga
dan kita terus terpedaya
menjadi warga di batas kota
kota fata morgana
4 comments:
the word 'fatamorgana' bukan ditulis sebagai satu perkataan atau dipisahkan seperti ditulis Penabahari? Pliz clarify
sebuah sajak yang mengandung perenungan tuntas tentang sebuah kota. i like reciting itu. maybe someday i would. saya suka beberapa imejan seperti '..noktah yang payah', ...'mural manusia terdera', something about '...'kaligrafi'. sesungguhnya Penabahari begitu matang dan kaya dengan pengucapannya.
cantik bang...cover blog melambangkan abg penabahari berjiwa cukup lembut. berkali saya katakan...alangkah beruntungnya sang permaisuri....puisi ini cukup mantap dan bererti kepada warga kota yang sering saja alpa!
Sdr Zach
Kebiasaan fata morgana disambung tapi kalau kita rujuk Kamus Dewan Edisi ketiga, tahun 2002( yang saya gunakan) ia dipisahkan.
Post a Comment