KUSUSURI jalan berbatu
panjang dan berliku
kuturuni lembah payah
marah dan lelah
kudaki bukit resah
gundah mencelah
kutatapi dedaun ketapang
gugur di tepi jalan
menutupi bumi dengan warna mati
dan seperti pohon ketapang di tepi jalan itu
aku tabah merentasi waktu
berlabuh di dermaga kaku
sambil memunggah sisa usia
Telah lama kita tidak bersapa
ketika malam dilindungi awan durja
kerana diri yang terlena
sesat di dalam rimba mimpi
memburu dusta di
sedang Engkau tidak pernah berdusta
memujukku mendaki puncak cinta
di situ tempat bertapa
di situ tempat berpesta
Lalu kita terus berjauhan
kerana perpisahan yang disengaja
dan kesombongan yang menggoda
kuperolokkan keyakinan diri
kupersenda nyata kupuja alpa
kusemai benih kasih
di tengah malam jalang
kutiduri ranjang curang
tempat lahirnya petualang
Ketika kemarau meniti pagi
ketika musim layu merayu diri
kuluahkan kesal kubisikkan harap
jadilah aku sampah jalanan
menanti saat dipinggirkan
Biarkanlah aku di sini
menemani ketapang di tepi jalan ini
menjadi pelindung terik mentari
perakam sejarah diri
sambil menanti sedulang janji
Seperti pohon ketapang di tepi jalan itu
aku berdiri menanti
punggur kehidupan rebah di jalanan
tinggal sepi dan mati.
November 1996
2 comments:
Salam,
Janganlah hanya berdiri menanti dan menemani pohon ketapang saja :)) Marilah temani CT pula...dah lama rasanya tak dengar berita:((
Maafkan abang. Abang menghadapi masalah dengan komputer. Kini terpaksa beli yg baru dan baru hari ini sempat on-line. Salam persahabatan buat CT dan Famili. Semoga Ramadan yang telah berada di penghujung ini memberi sepenuh keampunan buat kita bersama. Slamt meyambut aidil fitri yg semakin hampir benar ini.
Post a Comment