Menelusuri jajaran waktu –
antara helai-helai memori
kuselit cebisan nota hati
tentang mimpi
menggenggam api
tinggal bara
-telah kulupa
ada raga tercedera
dicantas pedang sengketa
tika musim memburu
luka bernanah resah
dijerat perangkap cinta
berparut dendam di wajah
tinggal menjadi sejarah
mimpiku dihambat dahina
menjadi debu haru
berserakan di tugu pilu
terbakar dik mentari pagi
aku harus terima
bahari mendidik insani
membentuk manusiawi dalam diri
menjadi darwis
terpenjara di pesawangan
merdeka di jiwa
Ketika tirai senja dilabuhkan
aku harus tahu sasaran
mencari titik pertemuan
kerana di
peta menuju EUFORIA
16 Julai 2008
Kamukah yang gagah
dalam bermadah
kini parah
menongkah resah
di sungai gelisah
Kamukah pelaut terbilang
membelah lautan jalang
ketemu pulau yang hilang
bahtera tergalang
layar dikoyak dubalang
Kamukah insan perkasa
memeta suara masa
agar tercipta warisan bangsa
tersilap menyusun nota
lagumu mengundang petaka
Kamukah yang berdiri
menyepi di tepi mimpi
malammu telah pulang
mimpimu telah hilang
dan kami kembali membilang
musim-musim yang malang.
070707
Kuching