Ketika senja menjengah muara
sebuah kapal asing terbeting
setelah gagal bertemu alur
ketika menyusur sungai yang tohor
sendirian ditinggal nakhoda
yang telah berlari ke perut kota
mengejar malam yang gemilang
sungai meratapi ketibaan senja
datang bersama cakaran malam kusam
mala mengalir hitam
membunuh teman yang lama berdiam
lalu nakhoda bertanya pada sepasang camar
ke mana arah bertandang
setelah sekian lama ditimang gelombang
senja di muara adalah potret watan
tergores oleh putera yang alpa
mengejar tenang di tengah gelombang
melamar kaksih di tebing muram
mencari tapak di tepi kota
buat membina tugu gerhana
melakar wajah diri
di lereng gunung yang telah terlelong
memetik mentari sepi
sambil menyapa langit kirmiiiiizi
lalu bertanya nakhoda pada senja
ke mana arah hendak bermalam
di tebing kusam atau di tengah hutan?
Nakhoda, kapal dan senja
bertemu di tengah keriuhan
ada teman yang hilang di taman
ada saudara terperap di muara
ada ayah tersalah langkah
ada ibu meratap pilu
ada maruah semakin parah
ditusuk pisau yang bergelar rasuah
senja di muara
membuka ruang buat remaja
bertanya tentang esok
apakah semuanya akan sirna?
Miri 1996.
0 comments:
Post a Comment