OMBAK minda memupur di pantai imaginasi
meretek jasad kusam
melihat diri di cermin mimpi
nanar yang menyentak khayal
menyinggir peribadi yang asli
yang telah dipupuk sejak lahir
lalu berlarilah ia mencari penawar
dari kepanasan yang tidak kenal erti kasih
menggelodak segumpal daging putih
menggoncang mahkota diri
sehingga mencabar segenggam waras
menggugat secupak sabar
Seketika ia kembali menjengah realiti
melalui ucapan retorik manusia
terdidik dalam bicara jiwa
lantas ia berdiri memandang damai
meretas khayal dari kenyataan
mericih kemelut dari tenang
Terima kasih wibawa
yang memimpin ke tepian nyata
pengap beralih ke dimensi asing
fobia berlari ke gelanggang sunyi
mencari seketul hati
yang bisa ditunggangi.
Miri
0 comments:
Post a Comment