Senang sekali membaca puisi Mawar.
Puisi 358: Adik, Abang dan Layang-layang
18 April 2010
i-adik
buluh itu diraut halus
berpilin-pilin warna tajam
gumpal-gumpal halus mereja hasrat
“jangan sentuh “ kata abang
“kelak jarimu luka”
adiknya terlalu istimewa
ii-abang
langit adalah medan laga
tapak anak jantan di permaidani jerami
tika usai musim menuai
“hari ini abang mesti tawan segenap layang”
Kata adik
“langit di atas kepala, kita yang punya”
Abangnya pahlawan segala
iii-layang-layang
angin menampar
layang-layang jadi camar
tali bergelas sekadar kunci
sebuah bebas
abang mengejar dan mengejar
ke arah layang-layang yang pasrah
“jangan ikut….” Pesannya
“kau perempuan…nanti abang bawa
Layang-layangmu pulang”
Abangpun terus berlari
Mengejar layang layang
Yang tewas di langit bebas
Mawar marzuki