Aku lahir ketika siang datang
langit biru lazuardi merangkul mentari
tangisku menusuk kalbu ibu
seperti irama musim rontok
ibu tidak upaya memujuk
aku terbaring di atas lantai
di sebelah unggun api
terbuai oleh mimpi
merentasi musim tak pasti
Kata ibu
nama timanganku BIRU
warna rindu ibu
pada kehidupan lalu
Biru itu citra cinta
mendamaikan jiwa
dari lara tak bernama
begitu kata pujangga
Biru lazuardi
sebuah ilusi meresap di dalam hati
membentuk jiwa sepi
lalu aku bertanya pada diri
apakah kehidupan ini mimpi?
Biru lazuardi itu adalah aku
langit yang luas
lautan tak berbatas
saling berubah warna dan aura
menyelinap antara gelap dan terang
antara mentari dan bulan
antara awan dan mendung
Seperti ardi yang berdiri
sepi dan sendiri
kukuh menjadi tunjang bumi
biru lazuardi penyuluh mimpi
dengan pantulan cahaya
yang sukar dimengerti
Februari 2007
0 comments:
Post a Comment