Sungai Sarawak

Sungai Sarawak

Sungai Sarawak

Slide # 2

Slide # 2

Far far away, behind the word mountains, far from the countries Vokalia and Consonantia, there live the blind texts Read More

Slide # 3

Slide # 3

Far far away, behind the word mountains, far from the countries Vokalia and Consonantia, there live the blind texts Read More

Slide # 4

Slide # 4

Far far away, behind the word mountains, far from the countries Vokalia and Consonantia, there live the blind texts Read More

Slide # 5

Slide # 5

Far far away, behind the word mountains, far from the countries Vokalia and Consonantia, there live the blind texts Read More

Tuesday, May 31, 2011

SIMFONI SUNGAI SEMARIANG


Menyusur alir arus sungai Semariang pagi itu
kutatap tenang di wajahmu
rawang bakau menghijau
jangkarnya menunjang selut
ruang belacak berhimpun
warna pesona terpantul di dada

desir dedaun adalah melodi pawana
busa semilir dan gemersik suasana
cicip kedidi dan seru cemara
gema irama fauna
menjadi simfoni sungai Semariang

di tebing berselut buaya terlena
dengan matanya yang kuyu
menatap bangau berdiri di sudut sunyi
dalam sepi yang menggugah hati
ada raung sepasang memerang
mengusir lawan dari daerah tawanan
buaya ikut akur meluncur ke dasar sungai

pagi itu sungai Semariang menerima tetamu
perakam masa dari balkoni senja usia
hadir disambut lumba-lumba menari di muara
entah mengapa puteri Santubong enggan bersama
di kaki gunung pondok usang menahan badaian masa
istana duyung tersergam di Pasir Pandak
sedang di laut puluhan nelayan melawan ombak
demi kehidupan yang penuh berkat

menyusur sungai Semariang
berliku dan bercabang
ketika mentari di penggalahan
ketika helang melayang
kuterima pesan dari alam
-Usah kau bunuh kami
demi kekayaan yang terlarang-

pagi itu kami ikut menyanyi
simfoni sungai Semariang
lagunya adalah gusar anak alam.

31 Mei 2011.

Saturday, May 28, 2011

BATAS JINGGA


AKHIRNYA terpadam jingga di langit senja
setelah membiru malam hadir malu
membuka lembaran kehidupan
gelap dan malap
bulan masih segan
bintang berselindung
di sebalik awan hitam

Katanya, malam itu sepi yang indah
sunyi yang membuah tenang berpanjangan
dan mata pun lelap dibuai mimpi-mimpi
dalam sepi begini
ada jiwa yang terus membara
membakar malam dengan nyala dendam

siangnya mentari terlewat kembali
lelapnya berpanjangan diselimuti awan hitam
pagi didakap dingin embun
dendam menggenggam
dusta menyarung topeng saksama
sirna lena yang nikmat
dan kita masih menanti batas jingga
entah bila kembalinya.

28 Mei 2011.