Sungai Sarawak

Sungai Sarawak

Sungai Sarawak

Slide # 2

Slide # 2

Far far away, behind the word mountains, far from the countries Vokalia and Consonantia, there live the blind texts Read More

Slide # 3

Slide # 3

Far far away, behind the word mountains, far from the countries Vokalia and Consonantia, there live the blind texts Read More

Slide # 4

Slide # 4

Far far away, behind the word mountains, far from the countries Vokalia and Consonantia, there live the blind texts Read More

Slide # 5

Slide # 5

Far far away, behind the word mountains, far from the countries Vokalia and Consonantia, there live the blind texts Read More

Wednesday, November 3, 2010

TEROWONG USIA

BERLARI menerjah waktu
untuk ke terminal senja
kulintasi dinding masa
dihiasi mural kehidupan
sepanjang laluan
percikan kenangan
mendenyari nubari

larianku semakin pantas
menerjah terowong usia
ada hasrat tersekat
ada mimpi tersembunyi
ada kesal dipintal
ada lagu membenih pilu

malam pernah kecundang
dicurangi bulan
ditinggal bintang
diperdaya cahaya
kegelapan mencekam
namun malam teruskan jua
langkah menuju pagi

lantas tak perlu kusesali sendu
yang berbisik tentang masa lalu
jika senja yang kujumpa
terus bercerita tentang ujana
di hujung peta usia

aku ingin terus berlari
meredah terowong usia ini
biar kusisir tepian kehidupan
biar kucanai warna pesona
agar dapat kusunggingkan mimpi
menjadi prasasti
menghiasi galeri
abadi di hati.

1 November 2010

Thursday, October 28, 2010

SEJAMBAK ROS KALAS DARI JAMBANGAN FEBRUARI

(Foto oleh Datu Salleh Sulaiman)


MOMEN februari ini
aku diusik bicara
serpihan catatan musim muda
bahasa tanpa kata
kata seindah permata
memurnikan makna cinta
di batas usia jumantara

sejambak ros kalas
dari jambangan februari
untuk kekasihku
dari terminal waktu
mentafsir makna warna
berteman pawana
seharum cempaka
mendesir pantai ingatan

setelah kesekian waktu
menghela wangi nafasmu
lena dalam atmosfera bahagia
jadi aku seorang darwis kama
mengemis cinta seluas segara
ketika usia dikejar senja

lalu kulukis potret janji
dilatari danau puisi
melodi sunyi dan gita naluri
untuk seorang rubiah hati

sejambak ros kalas
menuntut tafsiran ikhlas
kubirai menjadi legasi
abadi di galeri hati

12 Februari 2009

Thursday, September 9, 2010

PADA SYAWAL INI,TEMAN

AMBANG senja ini pintu langit diketuk lagi
dan syawal menjengah alam
setelah ramadan kembali bersembunyi
detik Tuhan kurniakan kemenangan
buat jiwa-jiwa yang berupaya
mengatasi sepurnama uji duka
kini terpahat di hati insani
makna sebuah kehidupan di bumi Ilahi

pada syawal ini, teman
kumohon maaf atas segala keterlanjuran
tika nafas masih lagi kuhela
tika lidah masih bisa berbicara
kuhulur kedua tanganku
sambutlah dengan rasa persaudaraan.

1 Syawal 1431

Saturday, August 21, 2010

SETIAP KALI TERBUKA PINTU RAMADAN


setiap kali terbuka pintu Ramadan

wajah ibu memenuhi ruang memoriku

kuingati kasihnya mengatasi segala

kurindui sayangnya membatasi masa

kutangisi perginnnya merenyuk setiap sendi dan rasa


kerana Ramadan membawa banyak cerita

cerita ibu dan setiap detik masa bersama

cerita kehidupan di kampung diselimuti kesukaran

cerita tentang kasih sayang dan cinta

tentang pengorbanan dan erti duka


setiap senja sebelum berbuka

kutemani ibu menyeberangi sungai

menuju ke kilang papan tua

tempat ayah bekerja

menjadi penjaga setia

kubawa bersama sekaleng juadah

untuk bapa berbuka dan melepas lelah


Setiap kali terbuka pintu Ramadan

aku kembali menjenguk masa yang telah tiada

gugusan doa memenuhi ruang angkasa

ayat-ayat Tuhan mengundang air mata

betapa kurasai ketiadaan insan tersayang

betapa kurindui belaian ibu

ibu yang telah membesarkan

ibu yang telah menyusukan

ibu yang telah melindungi

dari dosa dan air mata

dari perit dan jerit duka


Ramadan ini kukunjungi pusara bonda

ada kemboja putih mewangi di dadanya

dan sepi memenuhi tamn insan yang telah tiada

sesekali ayat-ayat Tuhan bergema memenuhi ruang angkasa

sesekali terlihat air mata membasahi pusara

amat kurasa detik bonda ketika bersama

amat kunanti ruang waktu menghilang rindu


Setiap kali terbuka pintu Ramadan

rindu memenuhi ruang kecil nubariku

ibu seperti hadir memenuhi malamku

dan aku hanya berupaya menghulur salam

dengan tahlil dan ayat-ayat Tuhan.


21 Ogos 2010

11 Ramadan 1431

Thursday, July 15, 2010

BELOVED

BELOVED

Monday, July 12, 2010

TERMINAL CINTA

Hingga senja berlalu
aku masih memikul pilu
diselimuti malam hitam
sirna setiap warna dari matanya

ketika mentari kembali dari mimpi
dia masih lagi tersesat
di dalam rimba igau yang menjerat
didustai lelap yang terus mendodoi

dalam mimpi yang tak pasti itu
dua jiwa yang bercinta
bertemu untuk kepastian
apakah kita telah sampai ke terminal cinta?

sepantas panahan kilat
kubangunkan diri dari lelap yang kelat
kami kembali memujuk diri
untuk tidak mahu lagi berdiri
di atas terminal cinta
yang kian jelas di mata

katanya padaku
"kita akan berangkat ke sana nanti
meneruskan kembara yang benar
bukankah kehidupan ini
perjuangan memartabatkan cinta pada-Nya?"

terminal cinta kutinggalkan seketika untuk kembali mendakap dia
yang telah tersedar dari lelap yang penuh luka.

12 Julai 2010

Friday, July 2, 2010

NYANYIAN KAPAR

AKU ingin seperti pelaut
kembara bersama masa
meredah samudera
mencari kota teman bicara
bukan sepotong kapar
hanyut menurut aliran arus
terdampar di tebing asing
tempat bertenggek si camar putih
reput ditelan waktu

aku ingin menjadi ombak
galak bersajak
menjadi kekasih pantai putih
melangkah lautan umpama pahlawan
teman bahtera menari di samudera
bukan sepotong kapar
dari pohonan rimbun
tempat camar berhimpun
terkumpul menjadi unggun

Akulah sepotong kapar
dari hutan terbiar
ingin menjadi pelaut
impian enggan bertaut
ingin menjadi ombak
jasadku dibiar melambak
menanti reput
terkubur di padang rumput.

2 Julai 2010

Monday, June 7, 2010

PEMBAWA PANJI-PANJI


DIA datang meredah payah:
gundah lurah,
gerun gurun
dan kelam malam
memikul janji
memugar murni
di muka bumi
dia hadir membawa panji-panji
hitam membungkam
di tangannya risalah kebenaran
di matanya keamanan
di hatinya manusiawi
di mindanya terpeta segala
kota suci yang dijanji
dari genggaman tangan-tangan keji
dipintal dalam diri
memartabatkan insani
menegakkan keadilan nurani
melumpuhkan kecurangan
menghapuskan kezaliman
Aku masih lagi menanti
pengibar panji-panji
dari tanah terbit mentari
hadir membebaskan bumi
dari tangan-tangan keji.
7 Jun 2010

Wednesday, May 12, 2010

SALAM BUAT CIKGU

anggerik rimba


Awal enam puluhan
aku bersekolah di kampung Pulo
bangunan beratap nipah
berdinding sekerat cuma
namun hatiku bahagia
sayang cikgu melebihi segala

dalam kedaifan
terlukis kejujuran jiwa
dalam keterbatasan
terpancar kesungguhan upaya
melihat bangsa
mulia dan berharga di mata dunia
aku menyedarinya
terlewat empat dekad

Hari ini aku teringat pada cikgu
ingin rasanya kuundurkan waktu
menyusur memori
biar kuucapkan terima kasih
buat insan-insan yang memujukku
menjadi manusia
berjiwa dewasa

terima kasih cikgu
kerana menjadi lentera
memberi kami cahaya
ketika gelap menyelimuti,
melukis panorama negara
menjadi indah dan bergaya,
mencorak jiwa bangsa
menjadi anak merdeka

salam buat cikgu
yang memahami tanggungjawabnya
membawa bangsa
merentasi era penuh bara
menelusuri waktu-waktu haru
semoga Tuhan merestui
kesucian perjuanganmu
semoga bangsa menghargai
kesungguhan ragamu
mendidik bangsa menjadi dewasa

salam buat cikgu
Tuhan bersamamu




Bersama sahabat di Kulim, Kedah.
kiri Cikgu Azizah Rasul, kanan, cikgu Hj Mohd Sabri Hj Ishak.

Monday, May 10, 2010

DAN IBU SUDAH TIADA BERSAMAKU

Tujuh tahun lalu
cengkerik membisu awal pagi itu
awan ungu menabir bulan
angin malam dikaku waktu
waktu yang terhenti
untuk kaulafazkan ucap
lailaha illallah muhammadur rasullullah
Selamat jalan bonda
tenteram dirimu di sana

tidak terlupakan olehku
tubuhmu yang kering itu
kususui rakus tanpa belas
kaubiarkan aku menghilangkan hausku
agar tenteram dalam kekenyangan
agar tiada tangisan kelaparan
kerana sukarnya kehidupan

pagi ini tiba-tiba rinduku memuncak
setelah tujuh tahun kepergian ibu
lalu kuziarahi pusaramu
dipayungi pohonan kemboja
dan tenang menyelimuti diriku
kupanjatkan doa di atas pusaramu
tenang ibu di sana

sukarnya kuhilangkan rinduku padamu
di saat insani menyambut dan meraikan hari ibu
dan ibu sudah tiada bersamaku



Tuesday, April 20, 2010

ADIK, ABANG DAN LAYANG-LAYANG

Saya siarkan di sini puisi tulisan seorang teman facebook saya: MAWAR MARZUKI.
Senang sekali membaca puisi Mawar.

Puisi 358: Adik, Abang dan Layang-layang
18 April 2010

i-adik
buluh itu diraut halus
berpilin-pilin warna tajam
gumpal-gumpal halus mereja hasrat
“jangan sentuh “ kata abang
“kelak jarimu luka”
adiknya terlalu istimewa

ii-abang
langit adalah medan laga
tapak anak jantan di permaidani jerami
tika usai musim menuai
“hari ini abang mesti tawan segenap layang”
Kata adik
“langit di atas kepala, kita yang punya”
Abangnya pahlawan segala

iii-layang-layang
angin menampar
layang-layang jadi camar
tali bergelas sekadar kunci
sebuah bebas
abang mengejar dan mengejar
ke arah layang-layang yang pasrah
“jangan ikut….” Pesannya
“kau perempuan…nanti abang bawa
Layang-layangmu pulang”

Abangpun terus berlari
Mengejar layang layang
Yang tewas di langit bebas

Mawar marzuki

Sunday, March 28, 2010

REGRESA A MI

Sunday, February 14, 2010

SELAMAT MALAM - IWAN FALS

Friday, February 12, 2010

DREAMER - TERRY OLDFIELD

Thank you Babujis for introducing the song to me.

Wednesday, February 10, 2010

SYAFAK


Seketika antara siang panjang dan malam suram,
langit diselimuti awan tebal
dengan warna merah berteman jingga
berubah menjadi tua.
Alam berdiri kaku, hitam dan tenggelam.
Indahnya siang
ketika syafak hadir menjadi tabir
menyingkap sebuah malam,
momen untuk rehat yang panjang.

Wahai Rabku,
betapa aku melupai kebesaran dan kekuasaanMu
kerana kelemahan dan kesombonganku
dan betapa Engkau mengasihi hamba-hambaMu
dengan memberi kami syafak,
masa untuk bersujud menyembah kebesaranMU.

10 Februari 2010

Sunday, February 7, 2010

TUHAN

Sunday, January 31, 2010

MELATI DARI JAYAGIRI

Monday, January 11, 2010

SEPI JANUARI



Barangkali
aku kurang mengerti
naluri insani
di hujung disember
indah segala
mimpi merobah diri
ketika malam hampir hilang
ketika januari lahir kembali

setelah bernoktah disember
berbicara hedonis setia
"kita sudah punya masa muka
berdansalah untuknya"
sanat baru ditatah indah
menjadi arca cita
pameran di pentas hedonisme

pagi di laman kota
sepasang remaja terlena
semalaman berpesta
dimabuki arak tanpa jenama
menanti sanat yang tiba

dari kamarku ini
kulihat januari kembali
tanpa mimpi fantasi
hanya deretan realiti
berkota di jiwa
menuntut bijaksana

kususun aksara
menjadi kata-kata
kutatah menjadi puisi
-elegi januari
belasungkawa cita-cita
bijaksana terlena
januari ditinggal sepi.

11 Januari 2010
( diterbit di akhbar Utusan Borneo, 3 Januari 2011)

Friday, January 8, 2010

SENJA ITU MOMEN MISTERI

Senja itu momen misteri
dirangkul jingga
patuh pada edaran masa
menanti malam suram
bukan untuk bersendu
sekadar waktu rehat yang panjang

bermimpilah dengan pasti
esok akan kumandikan matahari
dengan belaian hujan pagi
agar hadir pelangi
menjadi selendang bumi

setiap kali senja begini
aku pasti mengingati
saat berangkat ke negeri hakiki.

8 Januari 2010

Saturday, January 2, 2010

cinta hampa (2)

HOPELESS LOVE - ELIAS RAHBANI

CINTA HAMPA (1)

HOPELESS LOVE