Sungai Sarawak

Sungai Sarawak

Sungai Sarawak

Slide # 2

Slide # 2

Far far away, behind the word mountains, far from the countries Vokalia and Consonantia, there live the blind texts Read More

Slide # 3

Slide # 3

Far far away, behind the word mountains, far from the countries Vokalia and Consonantia, there live the blind texts Read More

Slide # 4

Slide # 4

Far far away, behind the word mountains, far from the countries Vokalia and Consonantia, there live the blind texts Read More

Slide # 5

Slide # 5

Far far away, behind the word mountains, far from the countries Vokalia and Consonantia, there live the blind texts Read More

Thursday, January 27, 2011

SATU SEMBILAN ENAM DUA

SATU SEMBILAN ENAM DUA

(Sajak yang lahir setelah membaca sebuah buku sejarah tulisan Tuan Haji Said bin Haji Mohidin, “PEMBERONTAKAN DI BRUNEI 1962 Sabah dan Sarawak Terkena Tempiasnya)- Al Fatihah buat pahlawan-pahlawan bangsa yang telah menyerahkan jiwa mereka demi mengejar merdeka walaupun segala pengorbanan mereka telah dilupakan bangsa)


Setiap kali membaca

lembaran sejarah bangsaku

tiada kutemui catatan sanjungan

leluhurku hanyalah penceroboh kemanusiaan

pengacau keharmonian

perosak keamanan

dan dia manusia asing

pembela kemanusiaan sejagat


Tiba-tiba hari ini

kutemui catatan peristiwa

satu sembilan enam dua

tahun penuh luka

terakam pengorbanan bangsa

terlupa atau dilupakan

sirna dari arkib pertiwi

sedang pusara para pejuang

lama bersemadi tanpa sanjungan

tidak diingati kecuali famili


Sejarah itu catatan peristiwa

benar dan saksama

dan kita anak bangsa merdeka

perlu menilai setiap tetes darah

yang mengalir kerana negara

dengan minda yang terbuka


Satu sembilan enam dua

tahun yang mengajar sebahagian bangsa kita

nilai sebuah merdeka

walaupun sejarah bangsa

terlupa mencatat setiap peristiwa

dengan tulisan jiwa bangsa

yang besar dan merdeka.


27 Januari 2011

Sunday, January 23, 2011

AWAN DAN MAWAR


segugus awan

terapung di langit jingga

meniti waktu senja

sarat dibebani mega


sekuntum mawar

menanti dengan sabar

rintik-rintik hujan

membelai kelopak rindu


malam mengolah cerita

mawar di taman

resah menanti hadir hujan

gugusan awan terlewat pulang


Akulah awan itu

terapung di cakerawala

dibebani mega


engkaukah mawar itu

membiarkan gerimis menangis

setelah dirimu dicurangi kumbang?


23 Januari 2011