Sungai Sarawak

Sungai Sarawak

Sungai Sarawak

Slide # 2

Slide # 2

Far far away, behind the word mountains, far from the countries Vokalia and Consonantia, there live the blind texts Read More

Slide # 3

Slide # 3

Far far away, behind the word mountains, far from the countries Vokalia and Consonantia, there live the blind texts Read More

Slide # 4

Slide # 4

Far far away, behind the word mountains, far from the countries Vokalia and Consonantia, there live the blind texts Read More

Slide # 5

Slide # 5

Far far away, behind the word mountains, far from the countries Vokalia and Consonantia, there live the blind texts Read More

Tuesday, June 30, 2009

SENJA DI SUNGAI SARAWAK


Senja Di Sungai Sarawak, nama puisi saya yang diterbitkan oleh DBP dalam Dewan Sastera sekitar bulan Mei 1971, jika tak silap. Saya ingin benar hendak menatap kembali puisi itu. Mungkin satu hari nanti saya berpeluang ke DBP KL untuk menatapnya kembali. Terasa rindu pada puisi ini. Sayang saya tidak ada menyimpan salinannya.
Senja di Sungai Sarawak suatu pengalaman yang benar-benar mendatangkan kerinduan pada yang menatapnya.

10 comments:

sakurasa 2 said...

"Senja Di Sungai Sarawak"
Pasti indah puisi itu....
harap tuan dapat siarkan puisi itu
untuk tatapan bersama...
now sakura pun rindu pada sungai Serawak he he he

Penabahari said...

Salam Sakura,
Masih lagi berusaha mendapatkannya melalui teman di KL. Insyaallah jika ketemu akan saya siarkan Senja di Sungai Sarawak

ZULKIFLI BIN MOHAMED said...

Salam Pak Penabahari,

"saya setuju dengan komentar Sakurasa 2 di atas",

"dapatlah kiranya Pak muatkan beberapa puisi nostalgia dari petikan SENJA DI SUNGAI SARAWAK ke dalam blog ini, boleh saya turut menumpang bacanya".

Penabahari said...

Salam Zul,
Insyaallah jika telah berada di tangan saya senja di sungai Sarawak, saya akan siarkan.
Saya sendiri begitu rindu nak baca puisi yg saya tulis ketika saya masih berumur 18 tahun.

defina said...

bapak,
saya yang baru bertatih dalam penulisan ni lagilah teringin melihat hasil tulisan bapak. :)

PUTERI SANTUBONG said...

salamz ayahanda,

kmk setuju dengan komentar kwan2 disituk...walaupun kmk sik arif dalam mencipta puisi, tapi kmk memang suka membacanya sebab bhs nya yang puitis dan kdang2 maknanya byk yang tersirat....

kmk cadangkan ayahanda buat jualan secara online ke atas buku2 yang pernah ditulis oleh ayahanda dan yang pernah diterbitkan..

sure akan banyak yang tempah..

Penabahari said...

Anakanda Defina,
bertatih? tak pa sekurang-kurangnya sudah ada langkah pertama..esok anakanda akan berlari pula sehingga tak terkejar pak tua ini.
Datanglah ke laman ini atau di Balkoni Puisi Penabahari untuk menjengah karya bapak.
Terima kasih kerana bertandang.

Penabahari said...

Anakanda Puteri,
Kmk lom belajar gik cara jual online tuk. Kalau ada yang nak ajar bapak silakan.
Senang sekali jika anak muda mcm anakanda terus meminati puisi. Tentu puisi akan terus lestari..Insyaallah.

CT said...

Salam,

CT pun macam Puteri Santubong...suka membaca puisi, soooooo CT pun tengah tunggu nii:))
Btw...dulu selalu 'Dating' kat sungai Sarawak eih?*wink
Jangan marah CT menyakat...nanti tak hancem lagi:)

Penabahari said...

Salam CT,
Tak de lah. mana ada kita dating di sini..dulu tempatnya tak mcm sekarang.Tambahan waktu bujang trang teng teng dulu byk dihabiskan di Simunjan..lahir puisi berkenaan dengan Simunjan dan Sadong...