Bisikan itu
pawana di tengah hari
melenggok dingin
ketika bahang mentari
membakar seluruh ruang rasa
sapaan itu
usikan orion bertiga
menguji cinta purnama
ketika segugus mega
mengintai meteor cinta
setelah siang kembali
pawana entah ke mana
dan aku pemburu waktu
ditinggal meredah belukar muram
mencari lurah kasih
sebuah kehidupan
aku terus tersesat di terminal hati
menjaring musim bahari
meraba-raba dalam duka
aku pemburu alpa
terlupa jalan ke rabung cinta
Ah...senja menjalar jua
menyelimuti jumantara
dengan gugusan teja
seketika malam membawa salam
aku dipeluk kelam
sirna dalam sunyi
seorang wanita tua
dari ujana asmara
di tangannya kerdipan cahaya
dalam samar kulihat wajahnya
Sutinahkah itu
tiba bersama lentera cintanya?
19 Jun 2009
6 comments:
lengkap...
Ada mentari, bulan, senja dan makcik tua... hehehe
owhh.. satu lagi, pakcik tua jugak!
*Puisi ni mcm kesinambungan jer , abah?
puisi itu hasil gerak hati Eni. Pak cik tua?...tak le..pak cik veteran adalah.
hehehe.....
veteran yg banyak pengalaman kehidupan. Rugi tak dapat ilmu kehidupan dari abah.
"Barang antik makin antik makin mahal dan berquality."
Ambillah apa yg ada, abah tak kisah.
Oh ya..Eni kena dapatkan award yang abah bagi kat laman ni tau.hehehehe
ini puisi untuk istri bapak yaa? tapi saya tidak mau menerka nerka...siapa tahu ada makna tersembunyi didalamnya....cuma banyak perbendaharaaan kata baru dalam puisi ini yang bisa saya pakai dalam tulisan tulisan saya
Salam sdr Sanur,
Terima kasih kerana singgah ke sini. Puisi lentera cinta adalah cebisan kehidupan yg terakam di dalam salah satu lembaran kehidupan yg pernah dilalui dan kini disimpan menjadi memori yang terus lestari.Selebihnya biarlah ia tinggal menjadi tanda tanya.
Post a Comment