Sungai Sarawak

Sungai Sarawak

Sungai Sarawak

Slide # 2

Slide # 2

Far far away, behind the word mountains, far from the countries Vokalia and Consonantia, there live the blind texts Read More

Slide # 3

Slide # 3

Far far away, behind the word mountains, far from the countries Vokalia and Consonantia, there live the blind texts Read More

Slide # 4

Slide # 4

Far far away, behind the word mountains, far from the countries Vokalia and Consonantia, there live the blind texts Read More

Slide # 5

Slide # 5

Far far away, behind the word mountains, far from the countries Vokalia and Consonantia, there live the blind texts Read More

Tuesday, August 2, 2011

MANIK-MANIK RINDU



MANIK-MANIK RINDU


(puisi buat cucu-cucuku)


FAIZ,
jika usia mengejarmu nanti
dan dewasa mendakap nuranimu
jangan kaulupa momen lalu
ketika berada di pangkuan nenda
kita membilang jemari satu persatu
dan tertawa bersama
persis dua sahabat yang setia

ZULAIKHA,
jika hidupmu bermandikan cahaya
wajahmu membuat alam terpesona
jangan kaulupai wajah rentaku
setelah usia terlalu tua
ingatan padamu sukar dilupa
saat kudukung tubuh mulusmu
merentas laut China Selatan
kau terlena dalam pelukan

KAMALIA
tentu sekali kufahami bahasa wajahmu
menyayangi nenda dengan caramu
sayang yang kaupendam
cukup kujadikan memori
untuk ingatan sepanjang zaman

DANIA,
sesekali kurenung bola matamu
kulihat wajah kecilku bermain di situ
masih kuingat bisikan manjamu
ketika kau memintaku
membeli boneka bergaun biru
membuat rinduku kian menderu

NUR FATINAH,
kata ayahmu kau menyayangiku
mengatasi sayang ayah dan ibu
kerana di bibirmu hanya namaku
bercanda setiap waktu
ketika kutiada bersamamu
membuat nenda semakin rindu

ABDUL HAKIM
hadirmu seperti seorang pendekar
mengibar bendera zuriat nenda
penerus masa muka keluarga
dan kau tidak pernah lupa memanggilku
ketika rindu membara

YASMIN,
kau cucuku yang mulus dan tulus

wajahmu melonjak riang nenda
menatapmu menghilang segala luka
nenda seperti kembali menjadi remaja

ADHIA,
pada wajahmu senyum melata
pada bibirmu terukir kata-kata
tentu aku sahaja yang memahaminya
kerana bukankah itu bicara kita
pertama kali kaujenguk alam ini
sebelum tiba waktu senja
dan kita bersama memintal jalinan mesra

YUSUF,
kau hadir dalam tenang
ketika sungai Miri mengalir sepi
di matamu tersimpan rahsia
tak terucap namun dapat kurasa
kau merindui nenda
ketika siang bertukar senja
dan kita adalah dua teman
yang terpisah oleh masa

cucundaku
puisi ini adalah ratap sepi nendamu
ketika sendiri di sana
setiap butir aksara
yang membentuk kata-kata
adalah manik-manik rindu
terlerai di persimpangan masa

02 Ogos 2011

2 comments:

CT said...

Salam Bang & Selamat Berpuasa. Nice Poem...very touching!

Penabahari said...

Wa alaikum salam CT. Glad you like it. Selamat berpuasa dan jaga diri di perantauan