aku lebih senang bersendiri
menemani siang yang garang
menahan ganasnya panas
pancaran mentari pagi
yang membakar sayapku
di tepi tasik ini
aku malu ketemu kamu
insan yang diberi pengetahuan
masih tidak mengerti
nilai sebuah kehidupan
biarkan aku s endiri
di tepi tasik yang cetek
membaca langkah alpa
yang tertayang di sudut pustaka
akulah pucung keladi
bersarang di tepi tasik ini
mendukung hidup harmoni,
Jangan kauganggu kami!
2 comments:
Salam Sdra Penabahari,
Sangat indah puisi yang tersaji, secantik rupa pucung keladi,
yang hidup menyendiri,
di tepian sebauh tasik sepi......
Wa alaikum salam sdrku Zedmagel,
Begitulah kehidupan seekor Pucung keladi...sendiri dan sepi, namun tetap utuh mempertahankan pertiwinya.
Post a Comment