Sungai Sarawak

Sungai Sarawak

Sungai Sarawak

Slide # 2

Slide # 2

Far far away, behind the word mountains, far from the countries Vokalia and Consonantia, there live the blind texts Read More

Slide # 3

Slide # 3

Far far away, behind the word mountains, far from the countries Vokalia and Consonantia, there live the blind texts Read More

Slide # 4

Slide # 4

Far far away, behind the word mountains, far from the countries Vokalia and Consonantia, there live the blind texts Read More

Slide # 5

Slide # 5

Far far away, behind the word mountains, far from the countries Vokalia and Consonantia, there live the blind texts Read More

Wednesday, February 25, 2009

ELEGI GAZA SERIBU LUKA


Telah mengalir darah pekat
di dada bumi anbia
semerbak aroma syurga
dari jasad-jasad syuhada
merah mewarnai setiap jubah
anak-anak Palestina
sebuah bangsa kehilangan negara
dan seperti kelompok kapar
dihanyutkan oleh arus kekejaman
hanya air mata mengiringi cerita luka
telah sirna segala kuasa yang ada
bumi Gaza merakam segala

Sewaktu dibunuhnya anak-anak merdeka
dari bumi Gaza berselimut dura
dengan senjata paling ganas
atas nama keselamatan negara
seluruh penduduk bumi
berdiri bisu, kaku, lesu
seperti jasad tidak bernyawa
seperti tunggul-tunggul ditinggal masa
sedang Gaza nazak luka
anak-anak kecilnya berpelukan, tanpa nyawa
itu harga sebuah merdeka
yang perlu dibayar anak bangsa
demi Palestina, demi Gaza
demi martabat bangsa
demi kesucian agama
membusa haruman syurga
meresapi bumi anbia

lantas
Gaza kian menyala
menjadi unggun perjuangan
enggan padam,
enggan mati
baranya adalah mimpi ngeri
membakar sendi-sendi zionisme
menghantui jiwa-jiwa pendera
dari negeri magersari
malamnya berbayang waham
dia dikejar kematian
yang datang berkali-kali
tanpa henti

Enam dekad lampau
mereka melakar peta baru
melahirkan negeri magersari
di tapak bumi suci
hari itu, kemanusiaan pun mati
keadilan ikut terkubur
di atas singgahsana PBB
bersama kehilangan sebuah Palestina
tinggallah puing-puing kehancuran
namun jiwa anak bangsa merdeka
terus merangkak, terus membakar
setiap sudut ketidakadilan
yang mula membunga di kolong cakerawala

Hari ini unggun penentangan bernyala lagi di gaza
apinya membakar jiwa-jiwa manusia
yang menghargai erti merdeka
bermimpikan sebuah negara
di tapak maruah bangsa
jangan biarkan mereka terpenjara
di sebalik tembok pura-pura
jangan biarkan mereka menangis
untuk sebuah kehidupan di bumi sendiri
kemerdekaan gaza tidak dapat dibunuh
dengan seribu luka

25.02.09


4 comments:

CT said...

Salam bang,

Bak kata pepatah "Cubit peha kiri peha kanan terasa" sakit hati kita melihat keadaan di sana tapi keupayaan kita begitu terbatas, kita hanya mampu membantu dengan derma melalui wang ringgit yang tak seberapa...selebihnya kita hanya dapat berdo'a dan terus berdo'a semuga Allah meringankan penderitaan saudara2 kita di sana. Kesihan sungguh nasib mereka:(

Penabahari said...

Salam CT,
Dalam derita yg ditanggung mereka merupakan golongan yg beruntung dapat menjadi pejuang yg mempertahankan kemuliaan agama,mempertahankan kedaulatan negara dan kemerdekaan bangsa. Ganjaran besar dari Allah buat mereka.

TUNTUNG LANG said...

salam bang,
bagus puisi ktk ya. tapi sik sempat mek check ktk empun blog ari ya. mun sik blh kmk pakei di salam puisi anjuran pustaka ari ya.

Penabahari said...

Sik apa Frankie,
Kmk lewat siapkannya.