Sungai Sarawak

Sungai Sarawak

Sungai Sarawak

Sunday, December 31, 2006

MARGHERITA

MARGHERITAkaulahir dari benih sungkawabertongkat di tebing curammelindungi resah tirani silamdari deruan angin curigadari desahan ombak sengketaTelah seabad kau menjadi perenung setiamenatap sejarah Ranee mengejar mimpimengutip cerita petualang menjunjung dustameratap pejuang kehilangan namamenjadi arca prakarsa bangsamembina syurgaatau kau sekadar potret usuangcitra leluhur yang terkuburMargheritaasing namamu di bumi inimendongak kukuh seteguh ardinamun kaulah saksimimpi tirani membina persadadi atas dada bangsa yang terderaMargheritaengkau cerminan dukatangisan bangsa terkurung di bilik alpaterluka ditikam belati petualangengkau tinggalan sejarahperakam...

Thursday, December 28, 2006

PEJUANG

Dia berdiri di pentas bangsawan pelakon utama sebuah drama tidak bernama menghunus keris resah dihiris malam bertukar bengisPentas digelapkan pelakon bertukarepisod baru lagu sendupenonton ikut sayusuasana semakin haruSeorang antagonis berseru"Akulah pejuangmembanteras curangbiar kusergah leluhur penjajahkita bersatu memperkukuh maruah"penonton ikut ghairahkita sudah punya khalifah Drama berlatar sebuah kampung zaman negeri digugat petulang anak watan mempertaruh nyawa menentang musuh saudara senegara Malam semakin tua Tirai pentas dilabuhkan tanda berakhir sebuah drama “kemenangan” milik mereka negara aman...

Wednesday, December 27, 2006

MONOLOG BARIO

Pagi diselimuti dingin hatibermimpi bertemu mentariyang tersembunyi di sebalik kabus pagiTamabu yang gagah berdiri megahembun berhimpun mengetuk pintu waktusantun merimbun di tengah lamanawan gemawan memayungi rawanKetika mentari menjenguk diriteruna telah meninggalkan humagadis manis melupakan pakistinggallah ayah bertemankan sawahtinggallah ibu didakap rindutinggallah pak tua meniti usiaArur Dalan ditusuk kesaltersanggat di atas Tanah Tinggi Kelabitdihimpit perit langit sempitPak Marariw terjerat oleh hasratmengalir ke hilir mencari muaraterhalang oleh empangan kakksihmembina tasik teramat cetekberjuta upaya menjadi jelagagagal menjana usahamenghadirkan...

Sunday, December 10, 2006

WARKAH BUAT LAILA

Lahirmu memaksa bulan tersenyumdalam kegeringan dicantas awan hitamakur pada perintah puteri kotabakal menjunjung mahkota rimbaEsok kau akan terjaga dari lenadan bertanya tentang mentari berwajah ungupepohon rebah dan layuikan menangis tercakar badannyaapakah jawapan yang ada?Kau masih boleh bercandaberpestalah tanpa rasa ragubiar ayah berdiri di hadapanmenegakkan adicitaEsok bila semilir berlalukau datanglah padaku dengan sebuah haraphari-hari yang berlarimempastikan bulan dan mentari bersendatiada cendala mengganggu mimpimuselangkah ke hadapan bersama gerimisberpaut pada cempakakejarkan rama-ramarasanya esok masih dapat menjanjikan pesta1...

MARSUM BUAT NAYAKA

Kutulis marsum ini buat nayakaagar tidak lupa pada mereka di hujung kotaperih dan tersisih diselimuti dustasetelah setengah dekad menunggu beritatentang janji di kamar senjamenjadi pembela bangsa yang terlukaSetelah tiga dekad memerah keringatsungai tersendumemikul deretan bebankhazanah rimba dan toksik kotamenyusuri arus yang kian pengapmengintai kematian yang kian hampirsetelah usia dimamah masadiri dibelenggu borjuis asingyang kini bergelar manusia pentingKugapai dahan yang patahkutangisi flora yang punahkutemani daerah yang resahmenanti bicara adipatitentang esok yang tidak pastiLalu tercatatlah madah derhaka inilahir dari hati yang tak pernah...