Tengkujuh menyapa di akhir November
sungai mahabbah melimpah
membasahi tebing tandus
kesekian waktu digersangi mentari
hujan bertandang di pesawangan
ruang cinta bersuaka
Pelayar malam dilanda gelora
meredah laut mimpi tanpa tepi
mencari muara sungai menyusur damai
setelah penat bertarung
akhirnya berlabuh di dermaga cinta
melepas lelah di sudut kota
sekata meneruskan kembara
aku hanyalah nakhoda muda
belayar merentas segara cinta
bersamamu membelah masa
dilambung ombak duka
kala menuju pulau setia
Telah kuharungi ardi dan lurah
antara mimpi dan lelah
sepanjang jalan bertemu ruang
dipenuhi janji dan kata hati
Setelah tiga puluh enam tahun
akhirnya bersuaka di pesawanagan cinta
mendepani sungai, membelakangi gunung
siaga menghadapi masa
masa yang akan kembali
ke sudut yang bukan lagi mimpi
Akhir November ini
beningnya malam yang berbalam
aku masih meraba-raba
mencarimu antara mimpi dan jaga
kau berlari di pentas kota
mengejar neon dan suara anak muda berpesta
Ah! mengapa kita harus bersimpang-siur
berlari membelah waktu
sedang jalan ke sana
sudah berada di depan mata
November bulan melodi
detik malam bercanda
musim melabuh cinta
aku ingin kembali lagi
menemui November itu
yang telah membuat diriku
pencinta yang lemas dalam gelora
Tuhan,
kembalikan bening November itu
sebelum malam melabuh tirainya
aku ingin sekali lagi
meredah samudera penuh gelora
mabuk dibuai alunan gelombang rasa
terkulai layu di atas palka bahtera
yang telah kesekian waktu membawaku
melayari lautan yang tak terlupakan.
29 November 2011
0 comments:
Post a Comment