Sungai Sarawak

Sungai Sarawak

Sungai Sarawak

Slide # 2

Slide # 2

Far far away, behind the word mountains, far from the countries Vokalia and Consonantia, there live the blind texts Read More

Slide # 3

Slide # 3

Far far away, behind the word mountains, far from the countries Vokalia and Consonantia, there live the blind texts Read More

Slide # 4

Slide # 4

Far far away, behind the word mountains, far from the countries Vokalia and Consonantia, there live the blind texts Read More

Slide # 5

Slide # 5

Far far away, behind the word mountains, far from the countries Vokalia and Consonantia, there live the blind texts Read More

Friday, March 9, 2012

NYANYI SENJA DARUL HANA



Seabad dalam cendera
tanpa cahaya cita
terpadam lentera upaya
dibusa masa alpa
bersilih ganti cucu merpati
ditikam belati benci 
terhenti nadi
nubari dikoyak iri  
tanpa nyanyi
tanpa melodi
Darul Hana lena
di atas petamari sang pemimpi
dari negeri pencipta sakti

senja yang nyala
di langit Darul Hana
terpadam oleh sakti biru
hadir malam membawa kelam
Darul Hana bertanya
esok apakah suria
masih mahu setia
setelah semalaman 
dalam pelukan awan 

masa bukan teman setia
pada jiwa leka
masa tidak berjanji
melukis mimpi
jika malam direnang
dihempas ombak celaru 
dibusa angin benci
masa hanya setia
jika janji dipateri
nyanyi senja itu doa 
berlatar melodi murni

kelopak wara-wiri 
merah membakar kota
rimba dan fauna terus berdoa
hadirkan seorang wira
bara menghangatkan jiwa
kerana di sini anak bangsa
masih merindui 
nyanyi senja Darul Hana
yang mempesonakan dunia

9 Mac 2012


Monday, March 5, 2012

LALUAN REDA



(…Maka yang mana satu di antara nikmat-nikmat Tuhan kamu, yang kamu hendak dustakan (wahai umat manusia dan jin)? :Surah Ar Rahman ayat 13)

Sedang tubuh didakap lelah
menongkah masa alpa
ada ketika aku terlupa
nafas yang dihela
kurnia siapa?
mentari yang memberi
cahaya dan simpati
milik siapa?
tetes-tetes hujan
yang menghidupkan alam
melukis senyum
pada kelopak kemboja
ketentuan siapa?

Aku tersentak
dari lena yang fana
ketika suara hilang bicara 
mata tanpa cahaya
nafsu dikurung lesu
bertanya jiwa yang leka
milik siapa segala?

Dalam sendu kutatap alir tinta-Nya
madah mengajar makna pasrah
“maka yang mana satu di antara
nikmat-nikmat Tuhan kamu,
yang kamu dustakan?”

aku berjalan dalam dusta
merentas masa leka
dibuai pawana alpa
Tuhanku,
Kembalikan aku
ke landasan rindu
agar dapat kutemui 
laluan redaMu

3 Mac 2012

Saturday, March 3, 2012

SEPAGI DI TAMAN SANKTUARI




Dari bingkai jendela kamar suaka
suatu pagi di Taman Sanktuari
kelicap menyanyi ,
mentari bersembunyi
dan langit lelap dalam mimpi
semalam bertandang di mata hati,
kita berlari meredah lalang
bertemu senduduk
ranum dan ungu  
warnanya indah yang pilu

momen semalam ingin kembali
alir sungai pun terhenti
semilir mendesir
antara daunan patawali
di susur berselut berlari kedidi
mengejar rezeki atau mimpi?
kita yang tertinggal
lemas dalam nyata
nyata yang luka  

Dari bingkai jendela
kulihat nelayan bersampan
membidai sungai asa 
aku ingin bersamamu
kembali ke musim dewana
sedang lembaran usiaku
mula luluh satu persatu
dan aku menjadi punggur
indah dalam parah

Sepagi di Taman Sanktuari 
hujan terhenti membasahi bumi 
kelicap menyanyi lagi 
aku masih lagi terperangkap
di kamar niskala penuh mimpi
dan kau telah lama berdiri
di pentas hakiki disulami murni.

26 Februari 2012