Sungai Sarawak

Sungai Sarawak

Sungai Sarawak

Slide # 2

Slide # 2

Far far away, behind the word mountains, far from the countries Vokalia and Consonantia, there live the blind texts Read More

Slide # 3

Slide # 3

Far far away, behind the word mountains, far from the countries Vokalia and Consonantia, there live the blind texts Read More

Slide # 4

Slide # 4

Far far away, behind the word mountains, far from the countries Vokalia and Consonantia, there live the blind texts Read More

Slide # 5

Slide # 5

Far far away, behind the word mountains, far from the countries Vokalia and Consonantia, there live the blind texts Read More

Wednesday, July 27, 2011

DIA SUDAH LAMA MELUPAI REALITI


TELAH terlalu lama dia merindui
berlari di padang mimpi
ketika lelap tak bertepi
namun rimba malam yang direntasi sangat menyesatkan
dilukai oleh tikaman belati pilu
siang hanyalah waktu yang melelahkan
kerana dia harus berlari ke pintu senja
tanpa sapaan awan gemawan
tanpa usikan bayu yang lalu
berpaut pada masa
masa yang tidak pernah setia padanya

bulan memperagakan diri di siang hari
meniti awan
tersipu malu
terlewatkah atau alpa
dia tidak pernah diberitahu
apakah kehidupan itu mimpi ngeri
yang harus diselusuri setiap hari
apakah malam itu hanya ilusi
yang penuh dengan kelam dan suram
tanpa batas dan noktah

dia gadis manis ditinggal waktu silam
melangkah lalu di kolong langit gelora
oleh dendam petualang bangsa
dia gadis desa ditinggal musim cinta
berlabuh di teluk waktu
yang dikabusi kesempitan

hari ini dia hanya ingin kembali
menikmati detik bahari
bermain dengan matahari
bersenda dalam mimpi
dia sudah lama melupai realiti.

27 Julai 2011

Monday, July 25, 2011

BICARA SENJA


Kala mentari tersipu malu di hujung odisi
ingin kembali beradu di persada malam
ketika ufuk barat menggaris waktu berselimut teja
laut dan langit menjingga
seketika raik dan alun membara
alam tafakur didakap sepi
fauna kembali ke sarang diri
waktu suram dilamar rawan
senja berbicara

akulah senja itu
mengasyikkan jiwa
memencar jingga
berteman teja
berpayung lembayung

bicaraku tentang waktu
waktu yang berlalu
kau harus tahu
mentafsir warna
bersilang anatar dua momen

Jika boleh kutafsir untukmu
setiap detik perjalananku
aku ingin kau tahu
pesonaku seketika cuma
biar kauingati kuasa
yang ada padaNya

Saturday, July 23, 2011

BERDAMAI DENGAN SENJA


Bayang-bayang Satang meniti horizon
tunduk membongkok
sedang mentari menyusup diri
di batas laut dan langit
langit lembayung dan awan jingga
memperaga rasa
suara dari batas kota
menyemai rindu di dadaku


dalam resah yang kian menggugah
aku ingin berdamai dengan senja
kerana malam tidak menjanjikan cahaya.

20 Julai 2011


Thursday, July 21, 2011

PEKAKA EMAS


Kepakan sayapnya memecah sunyi
melayang di atas permukaan tasik
matanya tajak menjeling kocakan air
seperti berbisik padanya
paruh merahmu memburu darah dari dadaku
kepakan sayap birumu
menghantui teman tilapiaku

keluarga besar tilapia menyusur pagi
dingin air dan cahaya mentari
seperti teman setia
memujuk bersama menjelajahi siang
di dalam tasik yang menjanjikan ketenangan

seperti penerjun mahir
pekaka emas melayang ke permukaan tasik
sepantas itu juga ia meluncur naik
dan di paruhnya seekor tilapia
akan menjadi hidangan sarapan pagi ini.

14 Julai 2011

Thursday, July 14, 2011

PESUT, DUYUNG DAN CINTA SI BUYUNG


Buyung mengayuh biduknya
di muara Santubong berhampiran pulau Kera
kala mentari membakar jemala
dengan jaring dan pancing bersama
Buyung bertekad mencari kekasihnya
duyung dari lautan cinta
di daerah daksini Darul Hana

Terik mentari menambah seksa
peluh buyung membasahi muka
mata berpinar perut berirama
dahaga tekaknya segersang Sahara
kekasihnya Duyung entah ke mana

Ada kocakan air di muara
perhatian Buyung tertumpu padanya
tubuh yang besar muncul di permukaan
sepasang pesut berlumba-lumba
bukan duyung seperti dijangka
ah! Buyung terasa kecewa
berkayuh ke pantai membawa luka
Duyung tak tiba pesut yang bercanda

Si Buyung teruskan kembara
menunggang geruda ke Langkasuka
di matanya wajah duyung jelita
di hatinya tersemai rasa cinta
ketemu duyung di tepi kali
Buyung girang sekali

Kembali dari Langkasuka
Si Buyung merenung usia
di sisi ranjang isterinya tersenyum ketawa
Buyung mengigau memanggil duyung jelita
dalam bahasa yang tak mudah dilupa

3 Jun2011