Sungai Sarawak

Sungai Sarawak

Sungai Sarawak

Slide # 2

Slide # 2

Far far away, behind the word mountains, far from the countries Vokalia and Consonantia, there live the blind texts Read More

Slide # 3

Slide # 3

Far far away, behind the word mountains, far from the countries Vokalia and Consonantia, there live the blind texts Read More

Slide # 4

Slide # 4

Far far away, behind the word mountains, far from the countries Vokalia and Consonantia, there live the blind texts Read More

Slide # 5

Slide # 5

Far far away, behind the word mountains, far from the countries Vokalia and Consonantia, there live the blind texts Read More

Monday, November 27, 2006

MENTARI JINGGA

Mentari berwajah jingga
seperti diselimuti senja
ketika siang terlalu muda
dan bumi terbakar jasadnya
seperti di serang garuda

Rimba menjadi debu
berterbangan asap kelabu
menutupi langit biru
hasilnya petaka
menutup pintu waktu

Alam diusik hiba
ketika mentari dibedaki duka
manusia teramat lupa
pada bumi yang kian tua
pada langit yang didera
pada diri yang kian merana

Langit kelabu adalah ingatan
untuk ayah yang membesarkan
untuk anak yang bertandang
di pinggir kehidupan

Mentari berwajah jingga
menangis di tengah kota
ada hati yang belum menegerti
nilai sebuah janji
ada suara yang berbicara
harga sebuah negara.

Miri
6 November 1997

Sunday, November 26, 2006

BALADA SUPIR TUA

Supir tua memandu laju
sebuah Mercedes ungu
di atas jalan berdebu
membawa pemimpin ternama
seorang menteri dari kota
datang menjenguk kampung
penempatan setinggan di hujung tanjung

Melihat wajah simpati menteri
dengan ucapan bernas dan panas
supir senyum sendiri
masa pesta sudah tiba
ini waktunya dia bermanja
ini saat mereka bersuara
mintalah apa yang ada
tandas atau jalan raya
tentu esok akan dibina

Penduduk kampung kian girang
jalan raya luas dan terang
ada lampu di tepi jalan
ada pangkalan buat penambang
semuanya datang bagai mimpi
tapi yang penting sekali
pesan menteri bestari
'Jangan lupakan kami
pangkahlah dengan berbudi'

Balik dari kampung
supir diberi tugas baru
kata menteri ' Malam ini ada perjumpaan
antara saya dan golongan bangsawan
ikut serta masyarakat jutawan
pertaruhannya cukup lumayan
fikiran ini perlu ditenangkan'

Supir tua memerhati manusia
satu malam sepuluh ribu ringgit habis di meja
pemimpin masih boleh bercerita
tentang artis luar negara
teman melawat kota berdupa

Jam empat pagi supir belum bertemu isteri
pemimpin minta dibancuh kopi
mata perlu dibuka
hati perlu mengerti
inilah kehidupan supir VIP

April 2000

Saturday, November 25, 2006

MEROBOH PENJARA BUDI

Lama telah kita rentasi
lorong waktu penuh sendu
dan kita terus terkurung di dalam kandang kealpaan
dipagari jeriji masa
dilingkari pagar duka

Tembok kezaliman semakin kukuh
membentengi penjara budi
membiarkan malam dihamili kecurangan
menelanjangi siang dengan pendustaan
lantas kita yang terperangkap
di persimpangan kesetiaan dan kebenaran
tersesat di tengah rimba kejujuran

Bukankah kita sudah teramat tua
untuk terus terpenjara
sedang pintu kebebasan
masih belum diketemu

Ayuh! robohkan saja penjara lama
yang telah mengurung budi
menjadi kita abdi
di tengah abad globalisasi

Miri
11 Mac 1999

MUTIARA





(Firman Allah: Dana dari tiap-tiap sesuatu kami jadikan berpasang-pasangan,
semoga kamu dapat berfikir - Adz-dzaariyaat; ayat 49)

Telah kutafsir bait-bait puisimu
bicara cinta wanita
rakaman sejarah diri
ketika embun menitis ke bumi
ketika mentari menjenguk pagi

Telah kudengar raungan hatimu
tangisan isteri bercitra sepi
mencari teman bernama setia
memperkukuh istana yang dibina
tersesat di lembah sengketa

Lukamu terlalu parah
ditikam belati curang
lantas kauhukum setiap suami
yang terlupa membina mimpi
hanyut bersama arus ilusi
terdampar di muara fantasi

Telah kumengerti stanza lukamu
seorang isteri yang bersembunyi
di sebalik bait-bait puisi

Wanita itu mutiara
dari lembah cinta
memberi cahaya
kehidupan dua manusia
Adam dan Hawa.
Wanita adalah isteri
memberi semua milik diri
demi sebuah mimpi

Demi martabat insani
lelaki berdiri melindungi
wanita yang bergelar isteri
dengan luka dan duka
dengan nyawa dan harga diri

Jangan kauhakimi lelaki
di atas pentas cinta duka
seorang wanita yang terpedaya
lelaki adalah pembina
prasarana cinta
adalah penegak budaya
pendukung kehidupan berumah tangga

Demi seorang wanita
lelaki sanggup ke dasar laut
mencari sebutir mutiara
sebagai lambang cinta
seorang suami kepada isterinya.