Sungai Sarawak

Sungai Sarawak

Sungai Sarawak

Slide # 2

Slide # 2

Far far away, behind the word mountains, far from the countries Vokalia and Consonantia, there live the blind texts Read More

Slide # 3

Slide # 3

Far far away, behind the word mountains, far from the countries Vokalia and Consonantia, there live the blind texts Read More

Slide # 4

Slide # 4

Far far away, behind the word mountains, far from the countries Vokalia and Consonantia, there live the blind texts Read More

Slide # 5

Slide # 5

Far far away, behind the word mountains, far from the countries Vokalia and Consonantia, there live the blind texts Read More

Tuesday, October 31, 2006

AKU INGIN KE SANA

Selangan batu
tersadai di pantai
kubentuk menjadi kolek

Kolek bernama setia
kuhiliri sungai senja
kurentasi laut masa
mencari pulau bernama bahagia

Kupujuk ombak galak
kusisir desir angin
menjadi teman seiring

Aku ingin ke sana
dalam resah dan tenang

Thursday, October 26, 2006

SYAWALKAH INI?


SYAWALKAH INI?


Syawal ini hilal tidak kelihatan di langit

Baghdad dilitupi asap hitam

suara takbir dibatasi dentuman roket dan bom

masjid tempat bermandi darah

dan Iraq terus parah

Syawal di Palestin semakin genting

anak-anak kecil tidak sempat bergembira

hanya leraian air mata dan hiba wanita

hanya gelimpangan jasad pemuda

yang tidak mahu bangsanya menderita

dileburkannya sekujur tubuh di pagi raya

Syawal di Kashmir tiada lagi haruman kesturi

hanya hanyir darah pejuang menuju ke syurga

cukup sudah leraian air mata

cukup sudah tangisan hiba seorang bonda

manusia tidak berupaya membeza

antara keganasan dan erti merdeka

Syawal di Chechnya telah terlalu lama

disambut bukan dengan mercun dan bunga api

tapi disemarak dengan dentuman Kalashnikov dan roket

api kian membakar segala

yang tinggal hanya sisa-sisa manusia

meneruskan usaha untuk sebuah negara yang merdeka

di bumi yang penuh dengan sengketa


Syawal di negara Thai

sudah tiada lagi helai tawa

kerana takbir sudah ditukar dengan dendam membara

setelah ribuan nyawa yang tidak berdosa

dibunuh seperti menghapuskan ternakan

yang membawa bahaya

Begitulah dunia melihat insani

seperti menatap api yang digeruni

bukan cahaya yang menerangi

Syawal yang mulia

aku merindui pagimu yang menjanjikan

sebuah dunia yang mahu mengerti

makna sebuah harmoni

dari umat yang telah lama tenggelam

setelah tujuh ratus tahun mencorak alam

dengan kasih sayang dan salam


Salam Aidil Fitri

bukan masa untuk mengejar mati

bukan waktu untuk memburu lesu

salam pagi ini hanyalah suatu harapan

untuk sebuah masa depan

sebuah lukisan alam

potret panorama silam .

26 Oktober 2006




Tuesday, October 24, 2006

SUARA DI PAGI HENING

Gema takbir di pagi hening
ketika fajar mengukir senyum
butir-butir permata
trlerai dan berserakan
anak-anak di perantauan menyisir pantai kehidupan
terdampar di pinggiran
bersama teman menganyam doa

Bagi ibu-ibu yang tersisih di sudut kota
Aidil Fitri menyingkap nostalgia
pabila anak-anak berlari bermain bunga api
begitu jauh kesunyian membawa diri
berlari bersama semilir
dibuai alunan ombak
kecewa pada pelangi yang sirna
mimpinya berlalu bersama malam

Aidil Fitri
hadirmu menyingkap tirai hati anak pinggiran
suaramu membisikkan irama silam simfoni duka
larikmu adalah lukisan potret pujangga
yang tersanggat di laut kasih

Pagi hening diterangi lampu keinsafan
ada suara yang berbisik
membawa pesan dari seberang
hari ini kita tadahkan tangan
semoga esok tiada lagi bunyi tangisan

Miri
1992

Wednesday, October 4, 2006

PETUALANG




















Aku bercerita tentang wangsaku
seluar ungu berbaju biru
petualang sepanjang zaman
membakar hutan dan taman
lalu kurobah sejarah

Aku bersyair tentang masa luka
sebuah tanah yang terdera
oleh wangsa durjana
jadilah aku seorang pendita
menulis cerita seribu dusta